Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam penggunaan gas rumah tangga. Laporan terbaru menunjukkan bagaimana provinsi-provinsi di seluruh negeri mengalami perubahan dalam penggunaan gas untuk kebutuhan sehari-hari.

Secara nasional, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), rasio penggunaan gas rumah tangga meningkat dari 81.98% pada tahun 2020 menjadi 83.36% pada tahun 2021, dan terus meningkat menjadi 87.12% pada tahun 2022. Perubahan ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mengalihkan penggunaan energi dari sumber yang kurang ramah lingkungan ke gas, yang lebih bersih dan efisien.

Provinsi Aceh, yang terletak di ujung utara Sumatera, menunjukkan pertumbuhan yang stabil dengan rasio penggunaan gas rumah tangga sebesar 90.23% pada tahun 2020, meningkat menjadi 91.89% pada tahun 2021, dan mencapai 94.25% pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Aceh semakin menyadari pentingnya beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan.

Sementara itu, provinsi Sumatera Utara juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dari 85.37% pada tahun 2020 menjadi 91.20% pada tahun 2022. Peningkatan serupa juga terlihat di provinsi lain seperti Riau, Sumatera Selatan, dan Bengkulu.

Namun, ada beberapa provinsi yang menunjukkan angka yang cukup rendah, seperti Nusa Tenggara Timur dengan rasio penggunaan gas rumah tangga hanya sekitar 1.26% pada tahun 2022, turun dari 1.41% pada tahun 2021. Ini mungkin disebabkan oleh tantangan infrastruktur dan ketersediaan pasokan gas di daerah tersebut.

Kalimantan Timur mencatat angka tertinggi dengan rasio penggunaan gas rumah tangga sebesar 98.23% pada tahun 2022, meningkat dari 96.28% pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan bagaimana provinsi ini telah berhasil dalam transisi ke gas sebagai sumber energi utama bagi rumah tangga.

Kota metropolitan seperti DKI Jakarta juga tidak ketinggalan dalam tren ini. Dengan rasio penggunaan sebesar 95.59% pada tahun 2022, meningkat dari 92.15% pada tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa penduduk ibu kota semakin mengandalkan gas untuk kebutuhan sehari-hari mereka.

Provinsi

Rasio Penggunaan Gas Rumah Tangga

2020

2021

2022

ACEH

90.23

91.89

94.25

SUMATERA UTARA

85.37

88.12

91.20

SUMATERA BARAT

75.21

79.71

85.55

RIAU

90.81

91.48

94.58

JAMBI

84.35

87.11

91.05

SUMATERA SELATAN

92.97

94.16

96.44

BENGKULU

89.51

92.05

94.64

LAMPUNG

86.41

88.14

90.99

KEP. BANGKA BELITUNG

91.87

92.23

96.61

KEP. RIAU

86.09

87.89

88.42

DKI JAKARTA

89.52

92.15

95.59

JAWA BARAT

89.05

89.39

92.89

JAWA TENGAH

85.63

85.82

90.01

DI YOGYAKARTA

76.25

76.65

83.85

JAWA TIMUR

83.35

83.97

88.37

BANTEN

88.88

88.12

91.93

BALI

81.05

82.10

87.55

NUSA TENGGARA BARAT

61.65

79.52

87.17

NUSA TENGGARA TIMUR

1.01

1.41

1.26

KALIMANTAN BARAT

90.55

91.91

95.85

KALIMANTAN TENGAH

85.25

87.12

92.24

KALIMANTAN SELATAN

82.68

85.63

90.16

KALIMANTAN TIMUR

95.07

96.28

98.23

KALIMANTAN UTARA

82.09

82.12

86.59

SULAWESI UTARA

78.87

80.94

84.65

SULAWESI TENGAH

59.55

68.96

74.55

SULAWESI SELATAN

89.98

91.53

93.38

SULAWESI TENGGARA

62.38

64.49

69.41

GORONTALO

88.56

90.80

95.22

SULAWESI BARAT

80.39

81.86

83.13

MALUKU

0.80

1.76

1.45

MALUKU UTARA

0.97

1.48

1.52

PAPUA BARAT

4.35

5.21

6.01

PAPUA

1.73

1.92

2.23

INDONESIA

81.98

83.36

87.12

Namun, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Beberapa daerah, seperti Maluku dan Maluku Utara, masih memiliki angka penggunaan gas yang rendah, yaitu di bawah 2%. Hal ini menunjukkan perlunya investasi lebih lanjut dalam infrastruktur dan edukasi untuk meningkatkan adopsi gas rumah tangga di daerah-daerah tersebut.

Secara keseluruhan, laporan ini menunjukkan bagaimana Indonesia secara bertahap beralih ke penggunaan gas rumah tangga. Dengan dukungan pemerintah dan investasi yang tepat, diharapkan seluruh provinsi di Indonesia dapat meningkatkan rasio penggunaannya dan berkontribusi pada upaya perlindungan lingkungan.

Komitmen pemerintah untuk mendorong penggunaan gas sebagai sumber energi alternatif untuk rumah tangga menunjukkan respons positif dari masyarakat. Dengan terus meningkatnya kesadaran akan isu-isu lingkungan dan perubahan iklim, diharapkan Indonesia dapat terus memimpin dalam upaya global untuk beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Namun, ada catatan penting bahwa sementara gas rumah tangga merupakan alternatif yang lebih bersih dibandingkan dengan beberapa sumber energi lainnya, penting bagi Indonesia untuk terus menjelajahi sumber energi terbarukan seperti tenaga matahari dan angin untuk mencapai target energi berkelanjutan di masa depan.

Dalam beberapa tahun mendatang, akan menarik untuk melihat bagaimana angka-angka ini akan berkembang dan bagaimana pemerintah bersama dengan masyarakat dapat bekerja sama untuk memastikan bahwa semua warga Indonesia memiliki akses ke sumber energi yang aman, efisien, dan ramah lingkungan.

Post a Comment