JAKARTA – Indonesia, sebagai salah satu negara agraris terkemuka di dunia, telah lama dikenal sebagai produsen tanaman biofarmaka, termasuk jahe. Jahe tidak hanya populer sebagai bumbu dapur, tetapi juga dikenal memiliki khasiat obat. Dalam lima tahun terakhir, produksi jahe di Indonesia telah menunjukkan dinamika yang menarik.

Pada tahun 2022, total produksi jahe di seluruh Indonesia mencapai 247.455.487 Kg. Jika dibandingkan dengan data tahun 2021, produksi jahe mengalami penurunan dari 307.241.517 Kg. Namun, angka produksi pada 2020 dan 2019, yaitu 183.517.778 Kg dan 174.380.120 Kg menunjukkan bahwa produksi jahe tahun 2022 masih berada di atas rata-rata.

Provinsi Jawa Barat memegang rekor sebagai produsen jahe terbesar di tahun 2022 dengan total produksi mencapai 54.741.570 Kg, diikuti oleh Jawa Tengah yang menghasilkan 45.309.562 Kg. Namun, yang menarik adalah kenaikan produksi yang signifikan di Sulawesi Selatan. Pada tahun 2022, Sulawesi Selatan memproduksi 10.464.984 Kg jahe, meningkat pesat dari 6.079.383 Kg pada tahun 2021.

Beberapa provinsi lain seperti Aceh dan Sumatera Utara juga menunjukkan peningkatan yang signifikan. Di Aceh, produksi jahe meningkat dari 2.327.504 Kg di tahun 2021 menjadi 2.769.195 Kg di tahun 2022. Sementara Sumatera Utara melonjak drastis dari 52.245.300 Kg di tahun 2021 menjadi 31.250.115 Kg di tahun 2022.

Provinsi

Produksi Tanaman Biofarmaka (Obat) Jahe (Kg)

2022

2021

2020

2019

2018

Aceh

2.769.195

2.327.504

1.506.165

2.155.952

3.307.073

Sumatera Utara

31.250.115

52.245.300

7.194.297

2.815.186

5.452.774

Sumatera Barat

7.213.111

13.772.833

5.932.761

4.508.462

3.177.549

Riau

2.175.788

1.327.441

1.246.029

1.091.840

918.147

Jambi

2.553.195

2.813.725

1.379.149

813.915

1.526.997

Sumatera Selatan

2.062.736

1.868.042

3.975.596

1.348.625

852.738

Bengkulu

16.703.709

16.173.807

13.874.568

14.025.136

13.988.248

Lampung

3.826.072

4.085.442

1.733.770

1.363.150

1.935.773

Kep. Bangka Belitung

650.686

721.573

350.115

236.517

243.422

Kep. Riau

35.157

22.960

22.370

19.212

18.218

DKI Jakarta

1.377

1.632

4.128

8.893

13.748

Jawa Barat

54.741.570

43.833.254

34.910.295

34.077.527

26.966.783

Jawa Tengah

45.309.562

39.087.220

31.667.414

27.071.149

39.198.453

DI Yogyakarta

4.969.766

5.120.703

4.532.098

4.549.794

5.455.788

Jawa Timur

31.456.739

27.595.251

45.092.555

49.091.741

77.241.049

Banten

2.678.077

1.926.635

1.176.816

847.959

681.810

Bali

5.757.638

2.903.556

3.185.162

886.146

1.093.655

Nusa Tenggara Barat

2.138.322

932.036

337.483

698.065

1.258.027

Nusa Tenggara Timur

1.463.421

1.625.741

1.003.183

1.159.878

1.062.736

Kalimantan Barat

3.805.897

2.772.531

2.410.646

1.987.529

1.566.808

Kalimantan Tengah

637.917

592.731

480.041

464.583

291.514

Kalimantan Selatan

4.083.940

7.139.996

1.610.481

2.666.594

2.717.764

Kalimantan Timur

1.140.389

2.441.371

2.489.629

1.161.737

412.027

Kalimantan Utara

653.066

657.717

605.700

607.937

372.782

Sulawesi Utara

2.036.404

1.547.914

468.959

623.681

1.390.689

Sulawesi Tengah

1.201.645

643.341

340.830

299.138

934.724

Sulawesi Selatan

10.464.984

60.793.383

8.443.663

13.473.810

10.489.584

Sulawesi Tenggara

332.246

922.195

731.267

1.301.275

1.029.982

Gorontalo

18.557

15.801

77.077

46.064

125.637

Sulawesi Barat

229.090

144.894

924.628

1.788.081

2.813.968

Maluku

504.590

665.819

241.001

89.721

89.911

Maluku Utara

4.426.649

10.202.830

5.364.071

3.083.435

768.278

Papua Barat

93.775

203.323

124.907

11.031

1.550

Papua

70.102

113.016

80.926

6.357

13.661

Indonesia

247.455.487

307.241.517

183.517.778

174.380.120

207.411.867

Namun, tidak semua provinsi menunjukkan tren positif. Beberapa provinsi, seperti Kalimantan Timur dan Papua Barat, mengalami penurunan produksi. Di Kalimantan Timur, produksi jahe turun dari 2.441.371 Kg di tahun 2021 menjadi 1.140.389 Kg di tahun 2022. Sementara di Papua Barat, penurunan produksi tercatat dari 203.323 Kg di tahun 2021 menjadi hanya 93.775 Kg di tahun 2022.

Salah satu hal yang menarik untuk diperhatikan adalah produksi jahe di DKI Jakarta yang relatif kecil dibandingkan dengan provinsi lain. Pada tahun 2022, produksi jahe di DKI Jakarta hanya mencapai 1.377 Kg. Angka ini menunjukkan penurunan dari tahun-tahun sebelumnya.

Dinamika produksi jahe di Indonesia tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Mulai dari faktor iklim, ketersediaan lahan, hingga teknik budidaya yang diterapkan oleh para petani. Namun, satu hal yang pasti, jahe tetap menjadi salah satu komoditas pertanian yang penting bagi Indonesia.

Dengan melihat data produksi lima tahun terakhir, diharapkan pemerintah dan para stakeholder terkait dapat merumuskan strategi yang tepat untuk meningkatkan produksi jahe di Indonesia. Baik melalui pemberian insentif bagi petani, penelitian terkait budidaya jahe, hingga pengembangan pasar ekspor.

Dalam konteks global, Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekspor jahe mengingat permintaan global yang terus meningkat. Oleh karena itu, dukungan penuh dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa Indonesia dapat memanfaatkan peluang ini dengan sebaik-baiknya.

Post a Comment